Sabtu, 16 Februari 2008

Bios


OPTIMASI BIOS UNTUK OVERCLOCK

Berbeda dengan pembahasan sebelumnya, jika anda mengoptimalkan BIOS

untuk meningkatkan kestabilan komputer maka yang anda lakukan adalah sebaliknya.

Misalnya untuk pilihan antara x222 dan x333 anda dapat mencoba x333. Jangan anda

Page 30

Keterampilan Komputer

197

ubah seluruh pilihan secara langsung. Ubah pilihan satu per satu. Kemudian komputer

dites lagi, jika masih mengalami ketidakstabilan berarti ada bagian yang lain yang harus

diubah. Ketidakstabilan komputer umumnya sangat dipengaruhi oleh pilihan semacam

“Read cycle” atau “Write cycle”.

Pilihan disabled dapat jadi lebih menjanjikan kestabilan komputer yang di-

overclock.

Untuk pemakai SDRAM, berdasarkan pengalaman, tidak perlu ada

pengubahan apa-apa. Semuanya pada kecepatan akses tertinggi.

Jika mengalami kegagalan pada pembacaan hard disk coba turunkan PIO dari 4

menjadi 3. Kinerjanya hampir tidak berbeda. Tapi begitu turun ke PIO 2,1 atau 0 akan

dapat dirasakan perbedaanya.

Pengujian Kecepatan

Setelah melakukan pengubahan sebaiknya langsung melakukan pengujian

kecepatan komputer. Program yang bisa digunakan adalah System Information for

Windows dari Norton Utilities. WinBench 97 atau program-program pengetes bus

clock, memori, atau video card.

Biasanya setting optimal dapat meningkatkan

kecepatan sampai 10% dari kecepatan standart.

Pengujian yang jauh lebih penting adalah pengujian keandalan. Pengubahan

setting chipset dan hard disk dapat menimbulkan kekacauan pada kecepatan memori

atau pembacaan hard disk. Ketidakberesan pada memori dan hard disk biasanya dapat

dideteksi melalui Windows, coba jalankan Windows. Jika gagal mendapatkan pesan

“Starting Windows” kemungkinan hal itu disebabkan karena crash pada hard disk.

Sedangkan pesan-pesan kesalahan berupa pesan yang menyatakan crash pada

alamat tertentu menandakan ada ketidakberesan dalam pengubahan setting memori.

Proses ini adalah proses trial dan error. Dengan adanya kesalahan maka akan membuat

kita sadar untuk tidak mengulangnya di masa mendatang.

13.4.3 Upgrade BIOS

Upgrade BIOS sama seperti upgrade-upgrade lainnya, seperti upgrade

motherboard, upgrade prosessor, atau upgrade komputer. Upgrade BIOS merupakan

Page 31

Keterampilan Komputer

198

suatu proses perbaikan dari BIOS yang dimiliki oleh komputer. BIOS berisi rutin-rutin

I/O dan dukungan penanganan terhadap bermacam-macam teknologi perangkat keras.

BIOS merupakan singkatan dari Basic Input Output System. BIOS menyediakan rutin-

rutin yang dapat dilakukan komputer tanpa melakukan akses ke disk. BIOS juga berisi

rutin untuk POST (Power On Self Test), booting, pengontrol keyboard, serial port,

parallel port, dsb. Mengapa diperlukan upgrade BIOS ? Upgrade BIOS dilakukan tidak

pada seluruh motherboard.

Hanya pada motherboard-motherboard terbaru yang

mendukung/menggunakan flash BIOS. Motherboard yang menggunakan flash BIOS,

pada chipnya digunakan EEPROM (Electrically Erasable Read Only Memory),

EEPROM ini memiliki sifat dapat dihapus dan diisi kembali dengan menggunakan

listrik.

Keuntungan Upgrade BIOS

• Dukungan terhadap prosessor baru

Dengan upgrade BIOS anda tidak perlu mengganti motherboard untuk

mendukung prosessor-prosessor baru. Misalkan saat ini motherboard yang

dipakai belum mendukung IDT C6, dengan upgrade BIOS dimungkinkan BIOS

yang baru akan mendukung prosessor ini.

• Dukungan terhadap hard disk ukuran besar

Motherboard yang lama memiliki BIOS yang belum mendukung LBA

untuk memproses hard disk dengan ukuran diatas 523 MB sehingga anda

terpaksa memakai software seperti OnTrack untuk memprosesnya. Dengan

BIOS yang baru yang mendukung LBA maka tidak perlu menggunakan software

itu lagi.

• Dukungan terhadap fasilitas-fasilitas baru

Fasilitas yang ada di BIOS bisa ditambah dan diperbaiki, misalnya :

booting dari CD-ROM, menukar drive A dan B lewat BIOS.

• Dukungan terhadap media penyimpanan baru

Misalnya : drive LS-120, disk drive 2.88 MB

• Dukungan Plug n Play

Page 32

Keterampilan Komputer

199

Dengan BIOS Plug n Play maka komputer akan dapat menerima card-

card plug n play dan mengkonfigurasikannya secara otomatis.

Lagipula

Windows 95/98 keatas sangat mendukung BIOS Plug n Play ini.

• Perbaikan kesalahan

Ada beberapa BIOS komputer yang memiliki bug (kesalahan) di

dalamnya sehingga mengganggu penggunanya.

Dengan BIOS yang baru

diharapkan kesalahan ini telah diperbaiki.

Ada satu keuntungan dari Upgrade BIOS yang paling penting yang tidak dapat

dirasakan pada upgrade processor yaitu : GRATIS.

Kerugian Upgrade BIOS

Kerugian upgrade BIOS adalah bahwa upgrade BIOS ini berisiko.

Ada

beberapa dukungan yang tidak dapat diberikan oleh BIOS yang baru yang disebabkan

karena tiak ada dukungan perangkat keras. Misalkan : yang diharapkan adalah

dukungan USB padahal motherboard yang dipakai tidak ada konektor USB.

Resiko

Resiko yang paling fatal adalah komputer yang dipergunakan tidak lagi dapat

dipakai booting. Hal ini dapat disebabkan karena :

• Salah mengambil BIOS image (misalkan : salah merk, salah chipset)

• Ada kerusakan pada BIOS image

• Listrik mati pada saat BIOS sedang diisi

• Kegagalan program, misalkan menjalankannya lewat Windows 95

Untuk menghindari resiko-resiko tersebut, lakukan hal-hal berikut :

• Pastikan BIOS image yang didapatkan benar-benar untuk motherboard yang

digunakan

• Pastikan tidak ada kerusakan pada BIOS image (dapat di-download beberapa

kali dan membandingkannya).

• Jalankan program untuk flash BIOS sesuai dengan aturan

• Backup dulu BIOS anda sebelum diisi dengan BIOS yang baru

Page 33

Keterampilan Komputer

200

• Buat disket booting yang berisi system DOS, program untuk flash

(AWDFLASH atau AMIFLASH), dan data BIOS yang lama (backup). Hal ini

sangat diperlukan jika anda megnalami kegagalan penulisan BIOS.

Flash BIOS

Untuk mengetahui apakah motherboard yang digunakan menggunakan FLASH

BIOS atau tidak, beberapa cara yang dapat dilakukan adalah :

• Membaca manual motherboard

Di manual tersebut anda dapat menerima informasi apakah motherboard

anda menggunakan Flash BIOS atau EEPROM atau tidak

• Melihat chip BIOS

Apakah chip BIOS sudah tertancap pada motherboard atau pada socket

khusus. Flash BIOS biasanya menggunakan socket khusus dan dapat dilepas.

• Melihat merek chip BIOS

Merek chip BIOS bukan Award atau AMI (ini merek BIOS). Untuk

melihatnya anda dapat membuka stiker yang tertempel. Pastikan bahwa chip

tersebut bukan tipe EPROM yang dapat dihapus dengan ultra violet (chip ini

memiliki satu jendela kecil

pada permukaannya yang digunakan untuk

menghapus isinya). Untuk mendeteksi apakah ada jendela pada chip BIOS anda,

anda dapat meraba permukaannya untuk mengenalinya. Umumnya caranya

begitu.

Merek-merek EEPROM diantaranya adalah :

• Am29F010: AMD 5 volt flash rom

• Am28F010, Am28F010A; AMD 12 volt flash rom

• AT28C010,

AT28MC010,

AT29C010,

AT29LC010,

AT29MC010,

AT29MC010; Atmel 5 volt flash rom

• CAT28F010V5, CAT28F010I; Catalyst 5 volt flash rom

• Dll.

Persiapan Upgrade BIOS

Sebagai persiapan untuk melaksanakan upgrade BIOS paling tidak yang barus

dilakukan:

Page 34

Keterampilan Komputer

201

• Mengetahui merk dan tipe motherboard

• Memiliki program untuk melakukan pengisian EEPROM

Diberikan pada disket/CD-ROM yang disertakan pada pembelian

motherboard. Program ini tergantung pada BIOS yang anda gunakan. Award

BIOS menggunakan program AWDFLASH.EXE sedangkan AMI BIOS

menggunakan AMIFLASH.COM atau yang mirip-mirip dengan itu. Jika anda

tidak memilikinya, dapat di-download lewat .

• Memiliki BIOS yang baru

Cara mendapatkannya adalah :

o Dengan mengunjungi web sitenya di Internet

o Mencari motherboard dengan merek dan tipe yang sama persis dengan

anda, dan pastikan bahwa motherboard tersebut memiliki BIOS yang

lebih baru dari milik anda (dapat dilihat pada tanggalnya pada saat

komputer dinyalakan), lalu simpan BIOSNYA dan anda sudah

mendapatkan BIOS image yang diperlukan.

Cara Upgrade BIOS :

Untuk pengisian EEPROM, dapat menggunakan program-program yang telah

disebutka sebelumnya.

Dan untuk menjalankannya, perlu diperhatikan larangan-

larangan berikut :

• Jalankan dari DOS murni, jangan dari sistem operasi lain seperti Windows atau

shel-shel yang lain.

• Jangan gunakan memori manager, dan macam-macam program resident.

Gunakan booting yang bersih, dan kalau perlu dilakukan booting dengan cara

“safe mode command prompt only” atau membuat disket booting tanpa

autoexec.bat dan config.sys.

• Sebaiknya fasilitas sistem BIOS Cacheable pada BIOS Setup dimatikan. Jika

sudah berada pada command prompt, jalankan program yang dimaksud

(AWDFLASH atau AMIFLASH).

AWDFLASH

Page 35

Keterampilan Komputer

202

Setelah dijalankan program AWDFLASH, maka tampilan program akan

meminta anda memasukkan nama file yang akan ditulis ke EEPROM. Masukkan nama

file seusai yang anda miliki, misalnya NEWBIOS.BIN, setelah itu program akan

menanyakan apakah anda ingin menyimpan BIOS yang lama. Jawablah ‘Y’, dan

masukkan nama file untuk BIOS yang lamaa, misalnya OLDBIOS.BIN. Di bagian atas

layar akan muncul merek dan jenis chip EEPROM yang terpasang pada motherboard.

Selanjutnya program akan menanyakan apakah anda yakin untuk menulis ke EEPROM,

jawablah ‘Y’jika anda yakin dan ‘N’ jika membatalkannya. Jika anda menjawab ‘Y’

maka AWDFLASH akan menampilkan pesn agar anda tidak mematikan power dan

mereset komputer, untuk beberapa detik pertama program tidak menampilkan tampilan

apapun (sedang menghapus EEPROM), kemudian tampil tampilan proses pengisian

EEPROM. Jika sudah selesai, anda dipersilahkan untuk mematikan atau mereset

komputer.

Silahkan reset komputer anda dan jika komputer booting secara normal, berarti

anda sukses melakukan upgrade BIOS, jika komputer diam atau muncul bunyi dari

speaker tampaknya terjadi kegagalan dalam proses upgrade BIOS.

Kesalahan-kesalahan yang mungkin timbul antara lain adalah “insufficient

memory”, untuk mengatasinya silahkan non aktifkan fasilitas “Video BIOS cacheable”

pada BIOS SETUP. Kesalahan lain yang mungkin timbul adalah “The program file’s

part number does not match with your system”. Kesalahan ini hanya muncul pada

AWDFLASH versi 5.33 dan sesudahnya. Jika pesan ini muncul ada kemungkinan ada

kesalahan tipe BIOS yang anda download. Silahkan diperiksa lagi apakah BIOS image

sudah sesuai dengan merek dan tipe motherboard. Jika pesan ini muncul jawablah ‘N’

pada saat ditanya apakah anda yakin untuk mengisi BIOS. Sebenarnya anda dapat

menjawab ‘Y’ jika sudah benar-benar yakin.

AMIFLASH

Tampilan AMIFLASH berbasis grafik tidak seperti AWDFLASH yang berbasis

teks. Cara menjalankannya pun mirip, setelah dijalankan anda akan ditanya apakah

akan menyimpan BIOS, jika ya anda dapat memasukkan nama filenya. Kemudian anda

Page 36

Keterampilan Komputer

203

akan ditanya nama file untuk BIOS yang baru, dst. Pada bagian kanan bawah layar

akan ada informasi tentang chip EEPROM yang ada di motherboard.

Jika Gagal Dalam Upgrade BIOS

Jika ada kegagalan dalam proses upgrade BIOS, maka berfikirlah dulu untuk

membeli motherboard yang baru. Masih ada beberapa cara untuk mengatasinya.

Beberapa diantaranya :

1. Pada beberapa AWARD BIOS yang menggunakan boot block BIOS anda dapat

melakukan hal-hal berikut :

• Ganti VGA card dengan yang bertipe ISA (Anda dapat menggunakan PCI tapi

tidak ada tampilan apa-apa).

• Masukkan disket booting di drive A (disket ini seharusnya sudah anda buat)

• Nyalakan komputer anda.

• Komputer akan melakukan booting, dan jalankan program untuk mengisi BIOS

dan isi kembali dengan BIOS yang lama.

2. Lepaskan chip EEPROM (diperlukan obeng kecil tipe “-“ untuk

mengangkatnya), dan bawalah ke pusat elektronik di dekat tempat anda yang

mampu mengisi chip EEPROM. Bawa disket yang berisi backup BIOS anda,

dan isilah chip BIOS dengan file BIOS image anda yang lama.

3. Melakukan hot swapping, cara ini cukup berbahaya jika tidak teliti dan tidak

hati-hati. Untuk itu lakukan langkah-langkah berikut ini :

• pinjam komputer teman yang memiliki chip BIOS dengan merek chip yang

sama kalau bisa, atau jumlah kaki yang sama. Tegangan kerjanya pun harus

sama, 5V atau 12V.

• pastikan bahwa “System BIOS cacheable” di BIOS SETUP diaktifkan

• Cabut chip BIOS komputer teman anda, lalu pasang lagi. Tapi jangan kencang-

kencang agar dapat dengan mudah dicabut, kalau terlalu kendor maka chip BIOS

tidak akan dikenali. Jangan lupa dimana kaki nomer 1 berada.

• Nyalakan komputer, lakukan booting bersih (“safe mode command prompt

only”) atau dengan disket booting yang telah anda buat.

• Cabut chip EEPROM miliki teman anda, hati-hati melakukannya.

Page 37

Keterampilan Komputer

204

• Pasang chip EEPROM milik anda, perhatikan kaki chip nomer 1 (ada tanda

lingkaran kecil di salah satu sudut chip). Pasang dengan kencang.

• Jalankan program untuk mengisi EEPROM, isilah EEPROM dengan backup

BIOS anda.

• Setelah selesai, matikan komputer. Cabut chip BIOS milik anda, ganti dengan

chip BIOS teman anda. Jangan salah dengan kaki chip nomer 1.

• Pastikan chip BIOS teman anda juga berjalan dengan baik.

Pada motherboard yang menggunakan chipset yang mendukung USB maka

BIOS-setup akan menampilkan pilihan ini. Pilihan “enabled” akan mengaktifkan USB

Controller sedangkan pilihan “disabled” akan mematikannya.

USB merupakan

singkatan Universal Serial Bus. Suatu sistem koneksi peripheral seperti keyboard,

mouse, printer, kamera dengan menggunakan satu kabel saja.

Onboard FDC Controller

Pilihan “enabled” akan mengaktifkan Onboard-Floppy-Disk-Controller.

Resource yang digunakan oleh controller ini adalah IRQ 6 dan DMA 2. Jika anda buat

menjadi “disabled” anda akan kehilangan floppy disk controller (dan disk drive anda

tentunya), kecuali anda akan menambah floppy disk controller card secara manual.

Onboard Serial Port ½

Digunakan untuk konfigurasi OnBoard Serial Port. Biasanya ada dua channel

serial port yang dimiliki oleh motherboard. Pilihan “disabled” akan menyebabkan serial

port anda tidak aktif, sedangkan pilihan lainnya akan menentukan port dan IRQ yang

digunakan. Pilihan-pilihan lainnya itu antara lain “3F8/IRQ4”, “2F8/IRQ3”, dsb. Ada

kalanya anda harus mengganti konfigurasi serial port ketika anda memasang modem

internal yang menggunakan COM4.

UART2 Mode

Digunakan untuk konfigurasi serial port yang digunakan untuk komunikasi

dengan komponen infra merah. Pilihan “standart” digunakan untuk komunikasi normal

dengan interface RS-232-C. Sedangkan pilihan lainnya, yaitu “IrDA 1.0”, “IrDA 1.1”,

“ASK-IR” digunakan untuk menentukan tipe alat komunikasi infra merah yang

perpasang pada serial port PC anda.

Duplex Mode

Pilihan “Full” akan membuat komunikasi melalui infra merah dapat melakukan

pengiriman dan penerimaan secara bersamaan sedangkan pilihan “Half” akan

menyebabkan proses pengiriman dan penerimaan data akan dilakukan secara

bergantian.

Tidak ada komentar: