OPTIMASI BIOS UNTUK OVERCLOCK
Berbeda dengan pembahasan sebelumnya, jika anda mengoptimalkan BIOS
untuk meningkatkan kestabilan komputer maka yang anda lakukan adalah sebaliknya.
Misalnya untuk pilihan antara x222 dan x333 anda dapat mencoba x333. Jangan anda
Page 30
Keterampilan Komputer
197
ubah seluruh pilihan secara langsung. Ubah pilihan satu per satu. Kemudian komputer
dites lagi, jika masih mengalami ketidakstabilan berarti ada bagian yang lain yang harus
diubah. Ketidakstabilan komputer umumnya sangat dipengaruhi oleh pilihan semacam
“Read cycle” atau “Write cycle”.
Pilihan disabled dapat jadi lebih menjanjikan kestabilan komputer yang di-
overclock.
Untuk pemakai SDRAM, berdasarkan pengalaman, tidak perlu ada
pengubahan apa-apa. Semuanya pada kecepatan akses tertinggi.
Jika mengalami kegagalan pada pembacaan hard disk coba turunkan PIO dari 4
menjadi 3. Kinerjanya hampir tidak berbeda. Tapi begitu turun ke PIO 2,1 atau 0 akan
dapat dirasakan perbedaanya.
Pengujian Kecepatan
Setelah melakukan pengubahan sebaiknya langsung melakukan pengujian
kecepatan komputer. Program yang bisa digunakan adalah System Information for
Windows dari Norton Utilities. WinBench 97 atau program-program pengetes bus
clock, memori, atau video card.
Biasanya setting optimal dapat meningkatkan
kecepatan sampai 10% dari kecepatan standart.
Pengujian yang jauh lebih penting adalah pengujian keandalan. Pengubahan
setting chipset dan hard disk dapat menimbulkan kekacauan pada kecepatan memori
atau pembacaan hard disk. Ketidakberesan pada memori dan hard disk biasanya dapat
dideteksi melalui Windows, coba jalankan Windows. Jika gagal mendapatkan pesan
“Starting Windows” kemungkinan hal itu disebabkan karena crash pada hard disk.
Sedangkan pesan-pesan kesalahan berupa pesan yang menyatakan crash pada
alamat tertentu menandakan ada ketidakberesan dalam pengubahan setting memori.
Proses ini adalah proses trial dan error. Dengan adanya kesalahan maka akan membuat
kita sadar untuk tidak mengulangnya di masa mendatang.
13.4.3 Upgrade BIOS
Upgrade BIOS sama seperti upgrade-upgrade lainnya, seperti upgrade
motherboard, upgrade prosessor, atau upgrade komputer. Upgrade BIOS merupakan
Page 31
Keterampilan Komputer
198
suatu proses perbaikan dari BIOS yang dimiliki oleh komputer. BIOS berisi rutin-rutin
I/O dan dukungan penanganan terhadap bermacam-macam teknologi perangkat keras.
BIOS merupakan singkatan dari Basic Input Output System. BIOS menyediakan rutin-
rutin yang dapat dilakukan komputer tanpa melakukan akses ke disk. BIOS juga berisi
rutin untuk POST (Power On Self Test), booting, pengontrol keyboard, serial port,
parallel port, dsb. Mengapa diperlukan upgrade BIOS ? Upgrade BIOS dilakukan tidak
pada seluruh motherboard.
Hanya pada motherboard-motherboard terbaru yang
mendukung/menggunakan flash BIOS. Motherboard yang menggunakan flash BIOS,
pada chipnya digunakan EEPROM (Electrically Erasable Read Only Memory),
EEPROM ini memiliki sifat dapat dihapus dan diisi kembali dengan menggunakan
listrik.
Keuntungan Upgrade BIOS
• Dukungan terhadap prosessor baru
Dengan upgrade BIOS anda tidak perlu mengganti motherboard untuk
mendukung prosessor-prosessor baru. Misalkan saat ini motherboard yang
dipakai belum mendukung IDT C6, dengan upgrade BIOS dimungkinkan BIOS
yang baru akan mendukung prosessor ini.
• Dukungan terhadap hard disk ukuran besar
Motherboard yang lama memiliki BIOS yang belum mendukung LBA
untuk memproses hard disk dengan ukuran diatas 523 MB sehingga anda
terpaksa memakai software seperti OnTrack untuk memprosesnya. Dengan
BIOS yang baru yang mendukung LBA maka tidak perlu menggunakan software
itu lagi.
• Dukungan terhadap fasilitas-fasilitas baru
Fasilitas yang ada di BIOS bisa ditambah dan diperbaiki, misalnya :
booting dari CD-ROM, menukar drive A dan B lewat BIOS.
• Dukungan terhadap media penyimpanan baru
Misalnya : drive LS-120, disk drive 2.88 MB
• Dukungan Plug n Play
Page 32
Keterampilan Komputer
199
Dengan BIOS Plug n Play maka komputer akan dapat menerima card-
card plug n play dan mengkonfigurasikannya secara otomatis.
Lagipula
Windows 95/98 keatas sangat mendukung BIOS Plug n Play ini.
• Perbaikan kesalahan
Ada beberapa BIOS komputer yang memiliki bug (kesalahan) di
dalamnya sehingga mengganggu penggunanya.
Dengan BIOS yang baru
diharapkan kesalahan ini telah diperbaiki.
Ada satu keuntungan dari Upgrade BIOS yang paling penting yang tidak dapat
dirasakan pada upgrade processor yaitu : GRATIS.
Kerugian Upgrade BIOS
Kerugian upgrade BIOS adalah bahwa upgrade BIOS ini berisiko.
Ada
beberapa dukungan yang tidak dapat diberikan oleh BIOS yang baru yang disebabkan
karena tiak ada dukungan perangkat keras. Misalkan : yang diharapkan adalah
dukungan USB padahal motherboard yang dipakai tidak ada konektor USB.
Resiko
Resiko yang paling fatal adalah komputer yang dipergunakan tidak lagi dapat
dipakai booting. Hal ini dapat disebabkan karena :
• Salah mengambil BIOS image (misalkan : salah merk, salah chipset)
• Ada kerusakan pada BIOS image
• Listrik mati pada saat BIOS sedang diisi
• Kegagalan program, misalkan menjalankannya lewat Windows 95
Untuk menghindari resiko-resiko tersebut, lakukan hal-hal berikut :
• Pastikan BIOS image yang didapatkan benar-benar untuk motherboard yang
digunakan
• Pastikan tidak ada kerusakan pada BIOS image (dapat di-download beberapa
kali dan membandingkannya).
• Jalankan program untuk flash BIOS sesuai dengan aturan
• Backup dulu BIOS anda sebelum diisi dengan BIOS yang baru
Page 33
Keterampilan Komputer
200
• Buat disket booting yang berisi system DOS, program untuk flash
(AWDFLASH atau AMIFLASH), dan data BIOS yang lama (backup). Hal ini
sangat diperlukan jika anda megnalami kegagalan penulisan BIOS.
Flash BIOS
Untuk mengetahui apakah motherboard yang digunakan menggunakan FLASH
BIOS atau tidak, beberapa cara yang dapat dilakukan adalah :
• Membaca manual motherboard
Di manual tersebut anda dapat menerima informasi apakah motherboard
anda menggunakan Flash BIOS atau EEPROM atau tidak
• Melihat chip BIOS
Apakah chip BIOS sudah tertancap pada motherboard atau pada socket
khusus. Flash BIOS biasanya menggunakan socket khusus dan dapat dilepas.
• Melihat merek chip BIOS
Merek chip BIOS bukan Award atau AMI (ini merek BIOS). Untuk
melihatnya anda dapat membuka stiker yang tertempel. Pastikan bahwa chip
tersebut bukan tipe EPROM yang dapat dihapus dengan ultra violet (chip ini
memiliki satu jendela kecil
pada permukaannya yang digunakan untuk
menghapus isinya). Untuk mendeteksi apakah ada jendela pada chip BIOS anda,
anda dapat meraba permukaannya untuk mengenalinya. Umumnya caranya
begitu.
Merek-merek EEPROM diantaranya adalah :
• Am29F010: AMD 5 volt flash rom
• Am28F010, Am28F010A; AMD 12 volt flash rom
• AT28C010,
AT28MC010,
AT29C010,
AT29LC010,
AT29MC010,
AT29MC010; Atmel 5 volt flash rom
• CAT28F010V5, CAT28F010I; Catalyst 5 volt flash rom
• Dll.
Persiapan Upgrade BIOS
Sebagai persiapan untuk melaksanakan upgrade BIOS paling tidak yang barus
dilakukan:
Page 34
Keterampilan Komputer
201
• Mengetahui merk dan tipe motherboard
• Memiliki program untuk melakukan pengisian EEPROM
Diberikan pada disket/CD-ROM yang disertakan pada pembelian
motherboard. Program ini tergantung pada BIOS yang anda gunakan. Award
BIOS menggunakan program AWDFLASH.EXE sedangkan AMI BIOS
menggunakan AMIFLASH.COM atau yang mirip-mirip dengan itu. Jika anda
tidak memilikinya, dapat di-download lewat .
• Memiliki BIOS yang baru
Cara mendapatkannya adalah :
o Dengan mengunjungi web sitenya di Internet
o Mencari motherboard dengan merek dan tipe yang sama persis dengan
anda, dan pastikan bahwa motherboard tersebut memiliki BIOS yang
lebih baru dari milik anda (dapat dilihat pada tanggalnya pada saat
komputer dinyalakan), lalu simpan BIOSNYA dan anda sudah
mendapatkan BIOS image yang diperlukan.
Cara Upgrade BIOS :
Untuk pengisian EEPROM, dapat menggunakan program-program yang telah
disebutka sebelumnya.
Dan untuk menjalankannya, perlu diperhatikan larangan-
larangan berikut :
• Jalankan dari DOS murni, jangan dari sistem operasi lain seperti Windows atau
shel-shel yang lain.
• Jangan gunakan memori manager, dan macam-macam program resident.
Gunakan booting yang bersih, dan kalau perlu dilakukan booting dengan cara
“safe mode command prompt only” atau membuat disket booting tanpa
autoexec.bat dan config.sys.
• Sebaiknya fasilitas sistem BIOS Cacheable pada BIOS Setup dimatikan. Jika
sudah berada pada command prompt, jalankan program yang dimaksud
(AWDFLASH atau AMIFLASH).
AWDFLASH
Page 35
Keterampilan Komputer
202
Setelah dijalankan program AWDFLASH, maka tampilan program akan
meminta anda memasukkan nama file yang akan ditulis ke EEPROM. Masukkan nama
file seusai yang anda miliki, misalnya NEWBIOS.BIN, setelah itu program akan
menanyakan apakah anda ingin menyimpan BIOS yang lama. Jawablah ‘Y’, dan
masukkan nama file untuk BIOS yang lamaa, misalnya OLDBIOS.BIN. Di bagian atas
layar akan muncul merek dan jenis chip EEPROM yang terpasang pada motherboard.
Selanjutnya program akan menanyakan apakah anda yakin untuk menulis ke EEPROM,
jawablah ‘Y’jika anda yakin dan ‘N’ jika membatalkannya. Jika anda menjawab ‘Y’
maka AWDFLASH akan menampilkan pesn agar anda tidak mematikan power dan
mereset komputer, untuk beberapa detik pertama program tidak menampilkan tampilan
apapun (sedang menghapus EEPROM), kemudian tampil tampilan proses pengisian
EEPROM. Jika sudah selesai, anda dipersilahkan untuk mematikan atau mereset
komputer.
Silahkan reset komputer anda dan jika komputer booting secara normal, berarti
anda sukses melakukan upgrade BIOS, jika komputer diam atau muncul bunyi dari
speaker tampaknya terjadi kegagalan dalam proses upgrade BIOS.
Kesalahan-kesalahan yang mungkin timbul antara lain adalah “insufficient
memory”, untuk mengatasinya silahkan non aktifkan fasilitas “Video BIOS cacheable”
pada BIOS SETUP. Kesalahan lain yang mungkin timbul adalah “The program file’s
part number does not match with your system”. Kesalahan ini hanya muncul pada
AWDFLASH versi 5.33 dan sesudahnya. Jika pesan ini muncul ada kemungkinan ada
kesalahan tipe BIOS yang anda download. Silahkan diperiksa lagi apakah BIOS image
sudah sesuai dengan merek dan tipe motherboard. Jika pesan ini muncul jawablah ‘N’
pada saat ditanya apakah anda yakin untuk mengisi BIOS. Sebenarnya anda dapat
menjawab ‘Y’ jika sudah benar-benar yakin.
AMIFLASH
Tampilan AMIFLASH berbasis grafik tidak seperti AWDFLASH yang berbasis
teks. Cara menjalankannya pun mirip, setelah dijalankan anda akan ditanya apakah
akan menyimpan BIOS, jika ya anda dapat memasukkan nama filenya. Kemudian anda
Page 36
Keterampilan Komputer
203
akan ditanya nama file untuk BIOS yang baru, dst. Pada bagian kanan bawah layar
akan ada informasi tentang chip EEPROM yang ada di motherboard.
Jika Gagal Dalam Upgrade BIOS
Jika ada kegagalan dalam proses upgrade BIOS, maka berfikirlah dulu untuk
membeli motherboard yang baru. Masih ada beberapa cara untuk mengatasinya.
Beberapa diantaranya :
1. Pada beberapa AWARD BIOS yang menggunakan boot block BIOS anda dapat
melakukan hal-hal berikut :
• Ganti VGA card dengan yang bertipe ISA (Anda dapat menggunakan PCI tapi
tidak ada tampilan apa-apa).
• Masukkan disket booting di drive A (disket ini seharusnya sudah anda buat)
• Nyalakan komputer anda.
• Komputer akan melakukan booting, dan jalankan program untuk mengisi BIOS
dan isi kembali dengan BIOS yang lama.
2. Lepaskan chip EEPROM (diperlukan obeng kecil tipe “-“ untuk
mengangkatnya), dan bawalah ke pusat elektronik di dekat tempat anda yang
mampu mengisi chip EEPROM. Bawa disket yang berisi backup BIOS anda,
dan isilah chip BIOS dengan file BIOS image anda yang lama.
3. Melakukan hot swapping, cara ini cukup berbahaya jika tidak teliti dan tidak
hati-hati. Untuk itu lakukan langkah-langkah berikut ini :
• pinjam komputer teman yang memiliki chip BIOS dengan merek chip yang
sama kalau bisa, atau jumlah kaki yang sama. Tegangan kerjanya pun harus
sama, 5V atau 12V.
• pastikan bahwa “System BIOS cacheable” di BIOS SETUP diaktifkan
• Cabut chip BIOS komputer teman anda, lalu pasang lagi. Tapi jangan kencang-
kencang agar dapat dengan mudah dicabut, kalau terlalu kendor maka chip BIOS
tidak akan dikenali. Jangan lupa dimana kaki nomer 1 berada.
• Nyalakan komputer, lakukan booting bersih (“safe mode command prompt
only”) atau dengan disket booting yang telah anda buat.
• Cabut chip EEPROM miliki teman anda, hati-hati melakukannya.
Page 37
Keterampilan Komputer
204
• Pasang chip EEPROM milik anda, perhatikan kaki chip nomer 1 (ada tanda
lingkaran kecil di salah satu sudut chip). Pasang dengan kencang.
• Jalankan program untuk mengisi EEPROM, isilah EEPROM dengan backup
BIOS anda.
• Setelah selesai, matikan komputer. Cabut chip BIOS milik anda, ganti dengan
chip BIOS teman anda. Jangan salah dengan kaki chip nomer 1.
• Pastikan chip BIOS teman anda juga berjalan dengan baik.
Pada motherboard yang menggunakan chipset yang mendukung USB maka
BIOS-setup akan menampilkan pilihan ini. Pilihan “enabled” akan mengaktifkan USB
Controller sedangkan pilihan “disabled” akan mematikannya.
USB merupakan
singkatan Universal Serial Bus. Suatu sistem koneksi peripheral seperti keyboard,
mouse, printer, kamera dengan menggunakan satu kabel saja.
Onboard FDC Controller
Pilihan “enabled” akan mengaktifkan Onboard-Floppy-Disk-Controller.
Resource yang digunakan oleh controller ini adalah IRQ 6 dan DMA 2. Jika anda buat
menjadi “disabled” anda akan kehilangan floppy disk controller (dan disk drive anda
tentunya), kecuali anda akan menambah floppy disk controller card secara manual.
Onboard Serial Port ½
Digunakan untuk konfigurasi OnBoard Serial Port. Biasanya ada dua channel
serial port yang dimiliki oleh motherboard. Pilihan “disabled” akan menyebabkan serial
port anda tidak aktif, sedangkan pilihan lainnya akan menentukan port dan IRQ yang
digunakan. Pilihan-pilihan lainnya itu antara lain “3F8/IRQ4”, “2F8/IRQ3”, dsb. Ada
kalanya anda harus mengganti konfigurasi serial port ketika anda memasang modem
internal yang menggunakan COM4.
UART2 Mode
Digunakan untuk konfigurasi serial port yang digunakan untuk komunikasi
dengan komponen infra merah. Pilihan “standart” digunakan untuk komunikasi normal
dengan interface RS-232-C. Sedangkan pilihan lainnya, yaitu “IrDA 1.0”, “IrDA 1.1”,
“ASK-IR” digunakan untuk menentukan tipe alat komunikasi infra merah yang
perpasang pada serial port PC anda.
Duplex Mode
Pilihan “Full” akan membuat komunikasi melalui infra merah dapat melakukan
pengiriman dan penerimaan secara bersamaan sedangkan pilihan “Half” akan
menyebabkan proses pengiriman dan penerimaan data akan dilakukan secara
bergantian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar